Kapanlagi Kepo - Keluarga Presiden Joko Widodo, telah memberitahukan bahwa pada tanggal 8 November 2017 anak menikahkan anak keduanya Yakni Kahiyang Ayu.
Hal itu disambut antusias oleh semua kalangan masyarakat indonesia, banyak yang ingin menyaksikan kegiatan keluarga orang nomor satu di Indonesia ini saat mengadakan pesta pernikahan. Kahiyang Ayu akan menikah dengan sosok pria bernama Bobby Nasution, yang akan digelar di Surakarta, Jawa Tengah.
Bagi masyarakat jawa, pemilihan tanggal pernikahan dianggap penting dan memiliki makna tersendiri. Ada perhitungan-perhitungan berdasarkan weton. Adapu weton adalah hari lahir seseorang dengan pasarannya. (Legi, Paing, Pon, Wage dan Lkiwon)
Berikut penjelasan Tenaga Teknis Permuseuman Bidang Pernaskahan di Museum Radya Pustaka Solo, Jateng, Totok Yasmiran Melangsir dari tribun.
Museum tersebut kerap dikunjungi warga yang ingin mencari hari baik dalam mengadakan acara, termasuk pernikahan.
Penjelasan Totok, 8 November 2017 jatuh pada hari Rabu Pahing dalam penanggalan jawa. Ia juga mengatakan dalam perhitungan jawa, Hari Rabu Pahing 8 November berwatak Lakuning Banyu, Wasesa Segara.
"Artinya, berdasarkan tanggal pernikahannya, Kahiyang dan calon suaminya ke depan memilki kehidupan dengan perencanaan yang bagus dan tahu arah rejeki mereka berdua," ujarnya.
"Selain itu, kehidupan mereka juga akan seirama dan senantiasa rendah hati," kata Totok menambahkan.
Menurut Totok, Kahiyang dan Bobby juga cocok dalam perhitungan Jawa.
"Dapat dihitung menurut Neptu atau nilai weton hari lahir keduanya, yang jika digabungkan akan bermakna," ucapnya.
Kahiyang lahir 20 April 1991. Itu berarti berarti lahir di Sabtu Pon dengan Neptu 16. Sedangkan Bobby lahir 5 Juli 1991, yang berarti lahir pada Jumat Wage, dengan Neptu 10. Jika digabungkan jumlah Neptu keduanya adalah 26, yang dalam perhitungan Jawa kemudian dibagi lima dan tersisa satu angka.
"Satu angka itu disebut Sri,” katanya.
“(Gabungan) Kahiyang dan Bobby sama dengan Sri yang, berarti kemuliaan, keluhuran dan kesejahteraan," ujar Totok menegaskan.
Pegawai museum itu menegaskan, perhitungan Jawa merupakan tradisi yang sampai saat ini masih digunakan dan dipercayai masyarakat.
"Perhitungan Jawa merupakan ikhtiar dalam tradisi Jawa, namun semuanya tetap berserah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai Sang Pencipta," kata dia.
BTW selamat ya untuk Kahiyang dan Bobby, Semoga acaranya berjalan lancar sampai Hari H
Artikel ini merupakan tulisan pembaca KapanLagi.com. Penggunaan konten milik pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Jika Anda keberatan dengan tulisan yang dimuat di KapanLagi Kepo atau memiliki kabar dan tulisan untuk dimuat di KapanLagi Kepo, silakan menghubungi Redaksi KapanLagi.com melalui kepo[@]kapanlagi[dot]net atau membaca Syarat dan Ketentuan.
Komentar