Darurat LGBT, di Malang ada sejumlah Grup Facebook Khusus Gay!!

Kapanlagi Kepo - Bicara soal orientasi seksual masih tabu di Indonesia. Pasalnya nggak semua orang memahami bahwa tiap orang punya kesukaan sendiri-sendiri. Tak jarang pula justifikasi membanjiri orang-orang yang memiliki orientasi seksual sesama jenis. Sebagian mengatakan bahwa orientasi ini kelainan sementara sebagian lainnya tidak. Ya udahlah ya terserah.

Tapi di tengah masyarakat yang masih belum siap menerima perbedaan orientasi seksual dan golongan LGBT, kemunculan grup Gay tentu saja menimbulkan kehebohan. Belum lama ini sebuah grup Facebook bikin geger netizen, terutama warga Kota Malang. pasalnya ada sebuah grup Facebook yang diberi nama Persatuan Gay Universitas Brawijaya.

Tak hanya itu, berdasarkan temuan media lokal Malang TIMES, ada sejumlah grup bertema senada yakni asosiasi pecinta terong-terongan alias perkumpulan gay. Anggota grup gay ini pun terdiri dari bermacam kalangan dan umur, mulai dari yang masih usia sekolah (pelajar SMP-SMA) hingga yang sudah uzur.

Hebohnya lagi, header yang digunakan untuk grup Gay ini menggunakan gambar yang cukup kontroversial juga. Sebut saja Grup Gay Siswa SMA Malang yang memajang foto lima orang siswa berseragam putih abu-abu, di header tersebut terlihat bahwa siswa kedua dari kiri memegang terong temannya. Ewww!

Sementara itu di grup persatuan gay Universitas Brawijaya terdapat sejumlah peraturan yang harus dipatuhi oleh anggota. peraturan yang terdapat dalam grup tersebut antara lain: dilarang memposting hal-hal berbau pornografi, tidak boleh jualan atau komersialisasi (jasa pijat, kucing/pelacur gay, gigolo, dan pelacuran), dilarang menjelekkan pihak lain, dilarang mempostinga hal-hal yang menyangkut SARA, dan menjaga persatuan serta kerukunan para member.

Kayaknya fenomena LGBT semakin tumbuh subur di Indonesia beberapa waktu belakangan. Memang sih gerakannya nggak nyata kayak di luar negeri tapi grup ini bukti bahwa gerakan LGBT di Indonesia mulai terorganisir di bawah tangan. Yah, tinggal tunggu gerakan #LoveWins di Indonesia aja deh ya?