Merinding! Inilah Mitos Dibalik Gunung Agung yang Perlu Kamu Tahu Agar Selamat

Merinding! Inilah Mitos Dibalik Gunung Agung yang Perlu Kamu Tahu Agar Selamat

Siapa yang tak kenal dengan pesona keindahan Bali? Rasanya destinasi wisata ini menjadi primadonanya Indonesia hingga menarik perhatian turis dari berbagai belahan dunia. Namun, sejak tanggal 22 September 2017 salah satu gunung yang dianggap keramat oleh masyarakat Bali ini sedang berstatus “awas” hingga hari ini. Gunung Agung yang berada di kawasan Karang Asem, Bali ini juga diyakini sebagai replika Gunung Semeru bagi warga setempat. Oleh karena itu Gunung Agung pun menjadi salah satu gunung incaran para pendaki.

Namun di balik keindahan panorama Gunung Agung, ada beberapa mitos yang wajib diketahui bagi kamu yang ingin mendaki ke gunung ini. Nah, meskipun cuma mitos nggak ada salahnya kamu tahu karena konon kalau mitos ini dilanggar akan ada balasannya. Langsung aja deh yuk daripada kepo!

Gunung Agung memiliki pura Besar bernama Besakih. Pura ini adalah salah satu pura tertinggi posisinya dibandingkan dengan pura yang lain. Nah, para pendaki pun tak bisa mendaki bila warga Bali sedang melakukan ibadah di Pura Besakih. Hal ini karena adanya kepercayaan tak ada orang yang posisinya bisa melebihi keberadaan Pura Besakih yang dianggap suci.

 

Air merupakan hal penting dalam kehidupan manusia, termasuk saat mendaki gunung. Namun ada larangan tak boleh sembarangan mengambil air dari sumber mata air di jalur pendakian yang berada di sekitar Pura Besakih hingga menuju puncak Gunung Agung. Konon, mata air tersebut hanya digunakan untuk upacara adat dan harus melakukan ritual khusus untuk mengambil air tersebut. Nah, air ini juga hanya boleh diambil oleh warga setempat. Jadi, kalian harus siapkan air kemasan lebih bila tak ingin kehausan dan terjadi hal-hal aneh.

 

Bagi kamu yang ingin makan enak saat mendaki gunung, itu sebenarnya bukan hal yang sulit selama kamu punya teman mendaki yang bisa kamu andalkan untuk memasak. Nah, tapi perlu diperhatikan saat kamu menyiapkan logistik untuk persedian makan kamu selama mendaki, jangan pernah membawa daging sapi. Alasannya adalah karena bagi masyarakat Hindu, sapi adalah hewan suci. Tak kalah penting juga, di Gunung Agung, mitosnya kamu dilarang membawa makanan dalam jumlah ganjil. 

 

 

Itulah beberapa mitos yang dianggap sebagai sebuah larangan untuk para pendaki yang ingin menapaki kaki di puncak Gunung Agung. Jangan lupa untuk selalu menjaga sikap, mentaati peraturan yang berlaku termasuk aturan adat setempat dan kebersihan lingkungan. Karena saat ini, banyak pendaki yang hanya “pamer” untuk mendaki gunung, namun mereka tak pernah peduli dengan lingkungan. Pendaki-pendaki seperti ini nih yang akan merusak alam. Kamu jangan jadi pendaki yang “pamer” doang dan nggak turut merawat alam ya, karena itu nggak keren, guys!

 

 

 

Sumber.

Artikel ini merupakan tulisan pembaca KapanLagi.com. Penggunaan konten milik pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Jika Anda keberatan dengan tulisan yang dimuat di KapanLagi Kepo atau memiliki kabar dan tulisan untuk dimuat di KapanLagi Kepo, silakan menghubungi Redaksi KapanLagi.com melalui kepo[@]kapanlagi[dot]net atau membaca Syarat dan Ketentuan.